Senin, 09 Januari 2017

REVIEW FILM - THE GIRL ON THE TRAIN (2016)

IMDB: 6.6/10
ROTTEN TOMATOES: 43% & 53%
Genre: Drama, Mystery, Thriller

Director: Tate Taylor
Written: Erin Cressida Wilson (Screenplay)
              Paula Hawkins (Novel)
Cast: Emily Blunt - Rachel
         Halley Bennet - Megan
         Rebecca Ferguson - Anna
         Justin Theroux - Tom
         Luke Evans - Scott
         Edgar Ramirez - Dr. Kamal Abdic
         Lisa Kudrow - Martha
         etc

SAMARINDA - Sedikit berkisah, film ini di adaptasi dari novel Paula Hawkins dengan judul yang sama. Film ini sendiri di sutradarai oleh Tate Taylor yang sebelumnya sukses dengan film The Help. Mungkin bagi kalian yang pernah membaca novel ini akan merasa sedikit kecewa jika melihat adapatasi film The Girl On The Train. Mengapa? karena saya yang tidak pernah membaca novelnya pun ikut di kecewakan. Tetapi, apa salahnya jika kita mengulas sedikit tentang film tersebut? selalu ada sisi lebih dan kurang dari suatu hal. Pertama yang membuat film ini pantas untuk di tonton adalah jajaran pemainnya, mulai dari Emily Blunt, Rebecca Ferguson, Luke Evans, Halley Bennet dll. Mungkin dari jajaran pemainnya kalian bisa menilai kalau film ini akan sangat berkesan, dengan tema Drama Misteri tentang sebuah pembunuhan, menjelajahi berbagai karakter akan sangat di nikmati bagi pecinta film jenis genre tersebut. Tapi jika kalian berfikir film ini akan seperti The Prisoner maka kalian salah. Lagi-lagi film bertempo sangat lambat tak mampu membuat endingnya mencengangkan. Hanya ending plot twist yang bisa di bilang geli-geli.

Kelebihan dari film ini adalah konsistensi dari seorang Emily Blunt. Sangat di acungi jempol sekali melihat peran karakter yang di bawakannya. Film ini mengisahkan sebuah cerita tentang wanita bernama Rachel yang mengalami pasca cerai yang sangat berat hingga membuat ia menjadi pecandu alkohol. Hari-harinya hanya di isi dengan pergi mengelilingi New York dengan kereta api di rute yang sama. Ia melakukan itu dengan sengaja sembari melihat kehidupan orang-orang yang tinggal di pinggir jalur kereta tersebut. Mungkin cerita ini sedikit klise karena ia melakukan hal itu dengan sengaja untuk melihat kembali rumah mantan suaminya yang telah menikah lagi. Namun kehidupan Rachel berubah ketika ia terkait dengan kasus hilangnya wanita bernama Megan. Megan sendiri adalah tetangga dari Tom dan Anna (Mantan suami Rachel). Kasus Megan yang menjadi topik media kala itu membuat Rachel berusaha membantu Scott (Suami Megan) untuk mencari istrinya tersebut, apa lagi Rachel sempat melihat bahwa Megan berselingkuh. Hal itulah yang membuat Rachel bergerak mengikuti nuraninya karena ia tau perihnya dari sebuah perceraian.



Tema film yang di buat padat dengan keadaan pinggiran New York yang begitu sunyi membuat kalian akan berfikir bahwa tinggal disana sangatlah murung. Pengambilan gambar yang sederhana dan editing musik yang pas mampu membangun suasana emosi dari film tersebut. Tema drama yang di usung film ini sangatlah kuat dan terima kasih karena akting dari Emily Blunt. Ya memang tak salah lagi, ia beranjak dari pemain film inggris yang kurang di kenal kini malah di perhitungkan di hollywood. Akting serupa tapi tak sama pernah ia lakukan di film Sicario tetapi sayang sekali hal itu tak mampu mendongkrak esensi dan kualitas dari The Girl On The Train. Rebecca Ferguson, Halley Bennet adalah muka lama pendatang baru di film hollywood, namun akting dan emosi yang mereka mainkan disini bisa di bilang berhasil. Begitu juga dengan pemeran pria lainnya.



Jika melihat napak tilas dari sutradara dan susunan pemainnya mungkin akan sedikit terkejut karena film ini tak berhasil mengatasi ekspektasi dari penonton. Namun film ini tidaklah jelek, tidaklah juga bagus. Ini adalah film standar dengan kualitas akting yang besar namun sayang tidak menggelegar. Jika seandainya ada yang bilang film ini menghibur, mungkin itu karena Emily Blunt.

Tempo lambat yang di bawa di film ini tak mampu menghasilkan ending yang berkesan, beberapa dialog yang terlalu garing dan klise juga membuat daya tarik film ini hilang. Adegan per-adegan yang di edit tidak terlalu ramah serta alur yang di buat naik turun ini terkesan tidak cantik. Ini bukanlah film blockbuster, mungkin rating C+ cocok dengan film ini.
Rekomendasi? Tidak. Jika harus memilih nonton di bioskop atau download Bluray, mungkin lebih baik kalian menonton bluray saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar